Di Akhir Zaman, Hukum Allah Ditinggalkan

hukum buku

Menjelang akhir zaman, hukum Allah SWT akan ditinggalkan. Kebanyakan manusia tidak lagi mengindahkan aturan-Nya.

HIDUP ini penuh dengan permasalahan. Tetapi, kita tidak merasa kelabakan mengatasinya. Sebab, Allah SWT dan Rasul-Nya telah memberikan kita pedoman, yakni kitab suci Al-Quran dan sunnah Rasul. Kedua-duanya merupakan sumber undang-undang utama bagi setiap muslim. Permasalahan apapun dapat diatasi dengan baik, jika mengikuti aturan-Nya.

Meski begitu, ternyata kebanyakan orang tak mengindahkan aturan Allah SWT tersebut. Inilah yang akan berlaku di akhir zaman kelak. Di mana kebanyakan manusia tidak lagi mempergunakan hukum Allah SWT.

Kita tahu bahawa mengambil keputusan hukum berdasarkan peraturan yang ditetapkan Allah SWT turunkan adalah salah satu kewajiban utama. Allah SWT berfirman, "Barang siapa tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir," (QS. Al-Maidah: 44).

Di akhir zaman, tali-tali pengikat Islam akan terlepas satu per satu. Tali yang pertama kali akan terlepas itu adalah hukum Allah.

Umamah al-Bahli RA meriwayatkan, bahawa Rasulullah ﷺ bersabda, "Tali-tali pengikat Islam ini akan terleas satu per satu. Setiap kali satu tali terlepas, manusia akan berpegang pada tali berikutnya. Yang pertama akan terlepas adalah hukum Allah dan terakhir adalah solat, "(HR. Ahmad dan At-Thabrani. Perawi hadis ini adalah perawi as-sahih).

Tanda ini sudah kelihatan di sebahagian besar negeri Islam. Mereka sudah tidak lagi berpegang pada hukum Islam kecuali dalam persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pernikahan, talak, waris dan seumpamanya. Dalam persoalan-persoalan jual-beli, undang-undang jenayah dan undang-undang sivil, mereka berpedoman pada undang-undang Perancis, Inggeris dan hukum-hukum positif lainnya. Inilah maksud tidak berhukum dengan hukum Allah. "Dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS. Al-Maidah: 50). []

Rujukan: Kiamat Sudah Dekat? / Karya: Dr. Muhammad Al-'Areifi / Penerbit: Qisthi Press

sumber islampos.com

Comments