HAARP, Senjata Rahsia Elit Global Untuk Mengendalikan Bumi

HAARP

Gempa dahsyat sebesar 7.9 skala Richter pada 25 April lalu menggoncang Nepal. Sehingga artikel ini ditulis (28/4), tercatat sudah 4,000 orang diketemukan tewas dan hampir 7,000 lainnya luka-luka. Banyak tapak-tapak bersejarah dunia hancur.

Sehari selepas Nepal gempa, taufan aneh melanda Pakistan kelajuan 120 kilometer sejam, yang disertai hujan besar dan kilat, menewaskan 45 orang serta mencederakan lebih daripada 200 orang lain. Taufan ini menyebabkan bumbung-bumbung bangunan terbang dan menumbangkan pokok-pokok serta tiang-tiang elektrik.

Pakistan menyatakan jika taufan ini merupakan fenomena yang jarang berlaku dan aneh di wilayah tersebut. Selama ini belum pernah terjadi taufan sedahsyat ini di wilayah tersebut.

Media-media arus perdana memberitakan dua hal diatas secara biasa. Namun tidak demikian dengan kasak-kusuk yang berlaku di "dunia bawah". Banyak profesor dan pemerhati persenjataan yang tidak mahu disebutkan namanya menyatakan jika elit global sesungguhnya tengah melakukan uji coba suatu kaedah baru dalam persenjataan rahsia mereka yang mampu mengawal iklim atau cuaca dunia, seperti membuat gempa dahsyat, mendatangkan angin taufan, membuat suatu wilayah bumi mengalami kemarau yang berpanjangan , meracuni langit dengan gas-gas berbahaya, dan bahkan mempengaruhi otak manusia melalui gelombang elektromagnet dari jarak jauh.

Banyak yang tidak percaya jika senjata sejenis ini ada. Namun bukti-bukti yang tidak boleh dinafikan dari para ahli dan pemerhati tentera membenarkannya.
Senjata itu bernama HAARP atau High Frequency Active Auroral Research Programme.

Apa itu HAARP?

High Frequency Active Auroral Research Program atau disingkat HAARP, merupakan suatu program penyelidikan gabungan yang dilakukan dan dibiayai oleh Tentera Udara AS, Tentera Laut AS, Universiti Alaska dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Projek penyelidikan HAARP bermula pada tahun 1993. Salah satu stesen bumi HAARP milik Amerika ada di Alaska.

HAARP "dipecat" gelombang radio frekuensi dari yang sangat rendah hingga yang sangat tinggi keatas atmosfera. Salah satu kesannya akan mempengaruhi ionosfera dan stratosfir menjadi hangat, menciptakan awan dan merubah iklim dunia.

Jika diubah dengan kekerapan lain, maka gelombang radio frekuensi tersebut dapat terpantul oleh ionosfera dan kembali lagi ke Bumi untuk mencipta gempa bumi atau bahkan boleh mempengaruhi fikiran manusia. Dan masih ada beberapa kemampuan HAARP lain. Salah satu stesen HAARP ada di Alaska yangt terdiri dari 360 antena. Masing-masing antena menghasilkan daya pancar minimum sebanyak 10,000 watt.

Dan jika semua antena ini dihidupkan secara bersama-sama, maka akan menghasilkan 3.6 juta watt hingga berbilion watt. Gelombang radio tersebut dipancarkan ke atas, ke lapisan luar atmosfera. Kesannya akan membuat suasana lapisan teratas menjadi hangat dan boleh membuat awan.

Tujuan utama kajian tersebut ialah untuk mempelajari lebih jauh lapisan ionosfera dan untuk menyiasat potensi pembangunan teknologi ionospheric untuk komunikasi radio dan keperluan keselamatan (misal: pengesanan peluru berpandu).

Selain itu tujuannya juga agar dapat membuat pesawat terbang musuh jatuh atau satelit tak berfungsi. Namun masih banyak kemampuan lain yang tak disangka dan membuat mata terbeliak!

Pusat operasionalisasi HAARP berada di sebuah kemudahan milik Tentera Udara AS dekat Gakona, Alaska, yang bernama HAARP Research Station. Instrumen terpenting dalam penyelidikan HAARP adalah Ionospheric Research Instrument (IRI), iaitu suatu radio pemancar frekuensi sangat rendah namun berdaya tinggi.

Cara kerja HAARP adalah memancarkan frekuensi sangat rendah / very low frekuensi (VLF) berdaya tinggi (berjuta-juta watt) ke atmosfera. Namun lama-kelamaan ilmu dibidang kekerapan mulai dicuba untuk frekuensi-frekuensi lain, termasukfrekuensi tinggi atau High Frequency (HF). Perlu diingat bahawa kekerapan tinggi (keatas) sangatlah lebar, masih banyak frekuensi-frekuensi selanjutnya. Setelah dicuba, maka hasilnya mengejutkan dan sangat menakutkan!

images

Semenjak penemuan kekerapan rendah dan kemudian digunakan juga untuk frekuensi tinggi dengan "menembak" atmosfera, maka HAARP automatik boleh juga untuk kepentingan lain. Dengan teknologi mutakhir sebagai senjata masa depan, HAARP boleh pula digunakan sebagai:

• Untuk menukar keadaan atmosfera, membuat kesan iklim dan cuaca suatu kawasan menjadi: kekekeringan, hujan, banjir, salji, angin kencang, tornado bahkan badai dan taufan.
• Pembuat Gempa Bumi, membuat kesan suatu wilayah menjadi diguncang gempa bumi. Dan kesan gempa boleh membuat Tsunami.
• Mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku manusia di suatu daerah, wilayah, bangsa ataupun negara. Mereka akan menjadi brutal, kasar, pembunuh dan psycopat alias gila.
Dan mungkin masih banyak lagi kemampuan lain, termasuk untuk membuat pesawat jatuh atau satelit tak berfungsi. Namun yang ada saja kita bahas satu persatu.

1. Mengubah Keadaan atmosfera
Dengan pancaran HAARP menggunakan frekuensi tinggi (HF) akan berfungsi untuk mengubah cuaca dengan mengkondensasikan atau mengembunkan udara, salah-satunya adalah untuk membuat awan.

Untuk frekuensi HF melalui antena lalu "dipecat" ke atas, kearah lapisan stratosfera dan ionosfera yang berada di atmosfera bahagian atas.

Cara ini membuat lapisan atmosfera keadaannya menjadi lebih hangat dan dapat menghasilkan butiran-butiran air yang nantinya akan menjadi awan-awan hujan. Banyak tidaknya awan yang tercipta tergantung dari lama-tidaknya HAARP diaktifkan dan juga berapa besar kuat Watt yang akan dilepaskan ke lapisan atas atmosfera.

Selama ada angin, maka akan tercipta awan lurus panjang dan kadang berbentuk ular. Begitu panjangnya awan mengandungi butiran air ini hingga mengelilingi Bumi. Saintis menyebutnya seperti "sungai diangkasa".

Awan-awan ini akan dapat menjadikan curah hujan biasa, hujan lebat sehingga taufan dan badai. Namun awan juga dapat diciptakan hanya agar terhalangnya cahaya matahari yang menuju Bumi dan menyebabkan bumi lebih sejuk atau malah lebih hangat dari biasanya.

2. Radio Frekuensi (Radio Wave) Dapat Mencipta Gempa
HAARP juga disyaki dapat pula mewujudkan gempa dengan menembak kekerapan ke arah yang sama, angkasa. Teknologi ini semakin berkembang sejak tahun 60-70an. Russia dan China juga termasuk yang lebih dulu mempunyai teknologi HAARP ini.

Frekuensi demi frekuensi dicoba dari mulai yang rendah LV atau VLF dan juga frekuensi tinggi HF, VHF, UHF, dan lainnya. Cara menciptakan gemba bumi adalah sama, frekuensi tetap ditembakkan ke atmosfir, lalu memantul kembali ke bumi.

Gelombang radio tersebut kemudian dapat masuk ke tanah hingga ke kerak Bumi. Bahkan kekuatan gelombang HAARP bisa menembus mantel Bumi lebih jauh dari dalamnya samudera.

Akibat efek dan cara itu maka kepadatan dan materi di dalam tanah di wilayah tersebut akan terguncang. Apalagi jika diwilayah itu memang terletak di patahan yang tak stabil. Apa yang terjadi berikutnya? Terjadi gempa! Maka beebrapa gempa di laut juga dapat memicu Tsunami!

Untuk membuktikan kebenaran bahwa HAARP dapat membuat gempa bumi, seorang ilmuwan membuat simulasi sederhana, yaitu dengan sebuah maket miniatur kota yang komplit dengan rumah-rumah, bebatuan, pohon hutan, bukit dan lainnya.

Untuk membuktikan bahwa frekuensi sangat rendah dapat memicu gempa, dia menggunakan pengeras suara rendah untuk bass, yaitu sub-woofer yang diletakkan agak jauh dari maket kota miniatur tersebut. Setelah sub-woofer dinyalakan, tiada suara yang terdengar oleh manusia. Hanya membran sekeliling/dipinggir dari sub-woofer tersebut yang bergerak maju-mundur dengan hebat.

Apa yang terjadi kemudian? Maket miniatur tersebut menjadi berantakan!!
Pada HAARP untuk memicu gempa, cukup memancarkan “frekuensi sangat rendah” tersebut ke atas ionosfir. Lalu ionosfir akan memantul turun kembali ke permukaan bumi, mirip gelombang radio SW.

Pada saat terpantul kembali disuatu tempat di muka Bumi itulah, frekuensi sangat rendah itu tetap menerobos masuk ke dalam kerak bumi dan menggetarkannya,maka gempa bumi akan terjadi.

3. Mempengaruhi Fikiran dan Perilaku Manusia
Frekuensi Sangat Rendah dapat menggerakkan lempeng Bumi yang tidak stabil. Bahkan, Frekuensi Sangat Rendah dapat mempengaruhi otak manusia dan menjadikannya perilaku manusia tersebut menjadi tidak logis pada di suatu kawasan.

Efek dari Frekuensi Sangat Rendah terhadap otak dapat bermacam-macam. Mulai dari tak bersemangat, berhalusinasi, tidak logis, mudah terpengaruh bahkan hingga menjadi agresif dan gila. Dengan adanya frekuensi HAARP yang disamakan dengan gelombang otak, maka akan terjadi keributan disuatu wilayah tertentu, pemberontakan, kudeta, perang dan berdampak sosial lainnya.

Oleh karena itulah, Frekuensi Sangat Rendah pada masa kini benar-benar dibutuhkan oleh negara-negara ”koboy” yang maju agar berguna untuk mengatur dunia dengan satu komando (New World Order).

Disinyalir, teknologi ini dikembangkan saat manusia ingin mengetahui apa itu “hantu”. Dan menurut ilmu pengetahuan, ternyata hantu adalah halusinasi manusia dikala otak terkena gelombang frekuensi sangat rendah.

Oleh karenanya, maka terjadilah distorsi informasi oleh indera manusia. Selama info itu dikirim oleh otak yang telah terkena frekuensi sangat rendah tersebut lalu diterima indera manusia, maka hasilnya akan berbeza.

Manusia dapat melihat yang tiada, mendengar yang tiada dan merasakan yang sebenarnya juga tiada, namun semua seakan-akan ada. Mirip teknologi HAARP!
HAARP juga dapat melawan sifat alam yang alamiah, seperti gempa yang dapat terjadi di daerah yang jarang sekali terjadi gempa dimana tidak ada gunung dan jauh dari pinggir lempeng samudera atau benua.

Salah satunya adalah gempa yang baru-baru ini terjadi di pantai timur Amerika yang tidak pernah gempa, namun titik episentrum ada disana. HAARP memang hebat, namun jika ada di tangan pihak yang ”gila” menjadikannya tidak lagi lucu.

Soviet Juga Mempunyai “HAARP”

Pengetahuan tentang HAARP di negara-negara maju sudah puluhan tahun lamanya. Dan konspirasi awal pembuatannya dilakukan oleh Uni Soviet namun dengan nama yang berbeda dan cara yang berbeda. Uni Soviet membuat HAARP dengan menembakkan frekuensi rendah langsung ke tanah bukan ke angkasa karena untuk membuat gempa.

Soviet menggunakan dua paip yang masing-masing berdiameter sekitar 5 meter. Selongsong pipa besar itu berketinggian sekitar 10 meter dan masing-masing pipa dapat diangkut diatas truk panjang kontainer, jadi mirip dengan membawa rudal balistik/roket.

Cara pengunaannya yaitu dengan meletakkannya secara vertikal, lalu lubang yang mengeluarkan frekuensi rendah diarahkan ketanah. Dan frekuensi rendah dinyalakan. HAARP pertama ini dapat menimbulkan gempa hanya dalam radius sekitar 1 kilometer.

Namun pada saat Uni Soviet terkena dampak krisis ekonomi dan politik, teknologi dan kendaraan serta perlengkapannya semua dijual oleh Uni Soviet kepada Amerika. Sejak itulah Amerika menyempurnakan teknologi HAARP tersebut.
Lalu Uni Soviet mulai membuat frekuensi tersebut “ditembakkan” mengarah ke angkasa. Amerika kadang “diserang” oleh HAARP ini dengan mengubah cuacanya. Tapi lama-kelamaan Amerika pun tahu dan menjuluki “alat” milik Uni Soviet itu “Woodpecker” atau “burung pelatuk”. Dijuluki burung pelatuk karena frekuensi yang dipancarkan oleh HAARP milik Uni Soviet itu terdengar seperti burung pelatuk yang sedang mematok secara terus-menerus.

Senjata rahasia yang hebat ini sesungguhnya tidak dimiliki oleh Amerika maupun Soviet, namun dimiliki dan dikuasai oleh elit Global yang bercita-cita mewujudkan The New World Order. Mereka adalah orang-orang sangat berpengaruh yang ada di balik layar, mereka di antaranya adalah sesepuh Dinasti Rotschild, Rockefeller, dan sebagainya. 

*Sumber eramuslim.com

Comments