Arab Saudi dan gabungan negara-negara Teluk melancarkan serangan untuk menggempur pemberontak Syiah Houthi di Yaman. Tidak main-main, Arab Saudi mengerahkan 100 pesawat pejuang dan 150 ribu pasukan. Sedangkan UAE, Kuwait, Bahrain, Qatar, Jordan, Maghribi dan Sudan masing-masing mengerahkan 30, 15, 15, 15, 1, 6, 6, dan 3 pesawat pejuang.
Siapa sebenarnya Syiah Houthi dan bagaimana kekuatannya sehingga dikerahkan begitu banyak pasukan untuk menggempurnya?
Syiah Houthi adalah kumpulan militan Syiah Zaidi yang beroperasi di Yaman. Syiah Zaidi merupakan salah satu cabang dari Syiah Imamiyah Iran. Walaupun bukan majoriti, Syiah Zaidi pernah berkuasa di Yaman hingga tahun 1962.
Dari data Aljazeera, syiah Houthi pertama kali melancarkan pemberontakan pada tahun 2004 di Saada. Mereka beralasan, tujuan pemberontakan waktu itu adalah menamatkan marginalisasi politik dan ekonomi di Yaman Utara. Namun ditegaskan, tujuan utama pemberontakan mereka adalah untuk mengembalikan kekuatan Syiah yang pernah memerintah Yaman selama hampir 1000 tahun.
Dalam propagandanya, Syiah Houthi mendakwa berjuang agar semua warga Yaman memperoleh haknya. Mereka berkata, penduduk Yaman baik di Utara dan Selatan sedang ditindas oleh penguasa sekular.
Syiah Houthi mengambil bahagian dalam pemberontakan pada tahun 2011. Itulah momentum paling menguntungkan bagi Syiah Houthi. Mereka yang minoriti boleh bergabung dengan arus utama rakyat Yaman dalam menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh dan kemudian memperoleh penerimaan politik di Yaman. Tapi mereka segera memisahkan diri dari sisa kekuatan politik yang menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh. Mereka kembali melakukan aksi tentera dan dalam enam bulan terakhir telah menguasai San'aa dan sejumlah wilayah Yaman.
Kekuatan Syiah Houthi meningkat drastik sejak Oktober 2013. Wartawan Aljazeera mencatat, tiba-tiba mereka mempunyai senjata-senjata baru yang jauh lebih canggih dari sebelumnya. Mereka mampu mengalahkan dan mengusir ribuan orang non-Syiah di bandar Dammaj. Pada bulan Januari 2014, militan Houthi melakukan serangan lebih jauh ke selatan dan berjaya mengalahkan salah satu formasi suku utama, Persekutuan Hashid, sebelum mencapai Arhab, dan suku lain yang hanya tinggal berjarak 50km dari San'aa.
Apakah senjata-senjata itu dari Iran? Mungkin saja. Sebab peranan Iran juga terlihat dalam menghadapi Arab Saudi dan gabungan Teluk ini. Iran telah memberi amaran kepada mereka menghentikan serangan atas Syiah Houthi di Yaman, walaupun Syiah Houthi sendiri mendakwa tidak akan meminta bantuan Iran.
*sumber bersamadakwah.net
Comments