Keringnya Sungai Eufrat dan Kemunculan Gunung Emas


SUNGAI Eufrat, Efrat, atau sungai Furat adalah Sungai bermata air di Anatolia, Turki, dan bermuara di Teluk Parsi. Sungai ini panjangnya kurang lebih 2,781 kilometer atau 1,730 batu.

Di dalam riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Sudah dekat suatu masa di mana sungai Efrat akan surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan emas darinya, maka barangsiapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil apa-apa dari harta itu."

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda: "Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga (apabila) Sungai Efrat menjadi surut airnya sehingga nampaklah sebuah gunung daripada emas. Banyak orang-orang (yang berada disitu) berperang untuk memperebutkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat (dalam peperangan itu) berkata, 'Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu'. "

Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, "Segera Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. Imam Abu Daud juga meriwayatkan hadis yang sama.

Dalam hadis itu, Rasulullah pernah bersabda, bahawa sungai yang mengalir di tiga negara besar, Turki, Syria, dan Iraq itu pada saatnya nanti akan menyingkapkan harta karun yang besar berupa gunung emas. Selain itu, dalam kitab Al-Burhan fi `Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman, diungkapkan bahawa keringnya sungai Eufrat adalah saat datangnya Al-Mahdi sebagai akhir zaman.

Pelbagai polemik soal ketersediaan air dari sungai tersebut selalu melekat di antara tiga negara yang dilaluinya. Pembangunan DAM selalu menjadi permasalahan bagi negara-negara tersebut. Pembuatan DAM di Turki berpengaruh pada debit air yang mengalir di Syria.

Empangan gergasi keban yang di bangun di sekitar sungai eufrat setinggi 210 meter memotong alirannya. dengan kata lain menghentikannya Pembuatan DAM di Syria akan memberi kesan kepada air yang sampai di Iraq. Walaupun belum sampai pada tahap peperangan, tetapi perdebatan soal air ini masih saja terjadi. Banyak orang mulai bimbang, bahawa perkataan nubuwwah Nabi Muhammad pada akhirnya menjadi kenyataan.

Nubuwat itu telah disebutkan dalam hadis di atas, yakni Sungai Eufrat menjadi kering dan terjadi peperangan setelahnya. Kebimbangan ini tampak dari banyaknya pihak yang mengungkap tanda-tanda akhir zaman yang berkaitan dengan keringnya sungai yang berakhir di Teluk Parsi itu.

Satu lagi tanda-tanda bahawa kiamat mungkin sudah dekat, dikesan iaitu kemunculan gunung emas di sungai Eufrat. Ini tandanya bahawa setiap kita mesti selalu waspada dan mawas diri agar menjadi golongan orang yang 'selamat'. Kiamat-kiamat kecil yang makin kerap berlaku adalah peringatan bagi kita semua.

Gempa- gempa dahsyat yang susul menyusul di berbagai belahan dunia, kehancuran moral manusia, dan rusaknya bumi mungkin memang merupakan indikasi ke arah dekatnya kiamat. Dan kini, tedeteksinya gunung emas Eufrat yang menurut hadis Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tanda kiamat sudah dekat. []

Sumber: kitab Al-Burhan fi `Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman / islampos.com


Comments