Mengapa Dinamakan Malam Lailatul Qadar?

Image result for malam lailatul qadar 2017

MALAM kesepuluh di bulan ramadhan merupakan momen yang paling ditunggu-tungu oleh umat islam, di mana pada malam sepuluh ini terdapat malam Lailatul qqdar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lantas, mengapa malam ini dinamakan malam Lailatul Qadar?

Malam itu dinamakan Lailatul Qadar kerana keagungan nilainya dan keutamaannya di sisi Allah Ta'ala. Juga, kerana pada saat itu ditentukan ajal, rezeki, dan lain-lain selama satu tahun, sebagaimana firman Allah: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (Ad-Dukhaan: 4).

Kemudian, Allah berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia khususkan untuk menurunkan Al-Qur'anul Karim: "Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?" Selanjutnya Allah menjelaskan nilai keutamaan Lailatul Qadar dengan firman-Nya: "Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan. "

Beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, tilawah, dzikir, do'a dsb sama dengan beribadah selama seribu bulan di waktu-waktu lain. Seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan. Lalu Allah memberitahukan keutamaannya yang lain, juga berkahnya yang melimpah dengan banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk Jibril 'alaihis salam. Mereka turun dengan membawa semua perkara, kebaikan maupun keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah. Mereka turun dengan perintah dari Allah. Selanjutnya, Allah menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firman-Nya: "Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar," (QS. Al- Qadr: 5).

Maksudnya, malam itu adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak sedikit pun ada kejelekan di dalamnya, sampai terbit fajar. Di malam itu, para malaikat -termasuk malaikat Jibril mengucapkan salam kepada orang-orang beriman. Dalam satu hadis sahih, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menyebutkan keutamaan melakukan qiyamul lail di malam tersebut. Beliau bersabda: "Barangsiapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar kerana iman dan mengharap pahala Allah, nescaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu," (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Mengenai waktunya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan," (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lain-lain).

Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil iaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan. waallahu'alam

Comments